Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

PERBEDAAN BUDAYA MEMBACA DI INDONESIA DAN JEPANG

Oleh : Trisandi Ndu Ufi NPM : 16115952 Kelas : 1KA07 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Teknologi Pertanian Indonesia”. Atas dukungan dan doa yang di berikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan limpah terima kasih kepada : 1.       Kakak Muhammad Akram selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Budaya Dasar 2.       Teman-teman 1KA07 yang memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga terwujudnya makalah ini 3.       Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini              Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.             Terlepas dari semua itu, pen
                                                                      SAHABAT Kata yang memiliki banyak arti Kata yang takkan ku berikan pada sembarangan orang Jabatan yang tak dapat di samakan dengan apapun Sahabat, Itulah panggilan untukmu Yang menemaniku melewati arus dunia yang kejam Mendaki gunung cita-cita Menuruni lembah dukacita yang kelam Sahabat, Jangan kau lupakan aku segera Walau terbentang luas samudera biru yang memisahkan Hilangkan saja niat itu ! Sahabat, Terimakasih atas waktu yang kau berikan Semangat yang kau kobarkan Perhatian yang begitu mendalam Teguran yang sangat tajam Aku mengerti, semua yang kau lakukan karena kau ingin aku menjadi yang lebih baik lebih baik dari kemarin.. Terimakasih Sahabat.... by : Trisandi Ndu Ufi

Love Rote Island

  Pulau Rote merupakan pulau paling selatan di Indonesia. Kepulauan Rote terdiri atas 96 pulau, 6 di antaranya berpenghuni. Pulau ini termasuk dalam wilayah administratif provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan nama Kabupaten Rote Ndao. Pemandangan unik memberi corak tersendiri dan indah berbatu tajam mewarnai Pulau Rote. Pantai batu karang yang membelah disepanjang bibir pantai, merupakan dinding antara semakin birunya laut dan daratan. Asal Usul nama Pulau Rote        Pulau Rote memiliki banyak nama. Di dalam arsip pemerintahan Hindia Belanda, pulau ini ditulis dengan nama Rotti atau Rottij” kemudian menjadi “Roti”. Akan tetapi, masyarakat Rote yang mempunyai sembilan dialek dan seringkali mereka menyebut pulau ini “Lote”, khusus bagi mereka yang tidak bisa menyebut huruf “R”. Masyarakat Rote lainnya menyebut pulau ini dengan nama “Lolo Deo Do Tenu Hatu” yang artinya Pulau yang Gelap. Ada juga yang menyebut “Nes Do Male” yang artinya Pulau yang Layu/Kering (Otta, 1990:10) dan