Oleh : Trisandi Ndu Ufi
NPM
: 16115952
Kelas
: 1KA07
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan
Teknologi Pertanian Indonesia”. Atas dukungan dan doa yang di berikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan limpah terima kasih kepada :
1. Kakak
Muhammad Akram selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
2. Teman-teman
1KA07 yang memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga terwujudnya
makalah ini
3. Semua
pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang turut membantu
kelancaran dalam penyusunan makalah ini
Dan
harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekuragan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala kritik maupun
saran dari pembaca agar penulis demi kesempurnaan makalah ini.
Depok,
12 Juni 2016
Trisandi
Ndu Ufi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Membaca
Adalah Jembatan Ilmu. Peribahasa yang mungkin tak asing di
telinga kita saat mendengarnya.siapa yang tidak tau membaca? Membaca adalah
ajaran yang identik di dalam dunia pendidikan. Membaca menjadikan kita pandai
dengan berbagai pengetahuan yang ada. Namun jaman sekarang budaya membaca buku
kini agak tergeser karena majunya perkembangan teknologi.
Buku
yang terdiri dari sekumpulan kertas yang dijilid kini diganti dengan online
book atau buku digital yang gampang ditemukan di google. Tapi di Jepang
berbeda, buku di Jepang laris manis karena kegiatan membaca di dukung penuh oleh pemerintah
bahkan menjadi budaya yang erat dan terkenal di Jepang meskipun teknologi
terbaru selalu dimunculkan oleh Negeri Sakura ini. Dari yang muda sampai yang
sudah tua , di kantor , kereta dan tempat apapun mereka selalu memanfaatkan
waktu dengan membaca.tak aka nada waktu yang terbuang percuma. Jika ingin
dibandingkan dengan Jepang, Indonesia memang memiliki budaya membaca, tapi tak
sekental dan seerat jepang.
Oleh
karena itu, penulis ingin membuat makalah dengan judul “Perbedaan budaya
membaca di Indonesia dan Jepang”
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan membaca?
2. Apa
saja kebudayaan Jepang dan Indonesia mengenai membaca?
3. Apa
saja manfaat membaca?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Membaca
Membaca
adalah salah satu kegiatan untuk menambah pengetahuan. Membaca identik dengan
buku, tapi tak selamanya harus buku tai ada jurnal, artikel, brosur dan apapun
itu yang berisi tulisan semuanya untuk menambah pengetahuan. Sebelum
kita mengenal jauh tentang membaca, ada baiknya kita harus mengetahui terlebih
dahulu pengertian dari membaca.
1. Soedarso
berpendapat bahwa membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan
sejumlah besar tindakan yang terpisahpisah, meliputi orang harus menggunakan
pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat.
2. Jika
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),maka membaca adalah melihat serta memahami isi
dari apa
yang tertulis (dengan
melisankan maupun
hanya dalam
hati).
3. Kolker
(1983: 3), membaca adalah suatu proses komunikasi antara pembaca dan
penulis dengan bahasa tulis. Hakikat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni
afektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku afektif mengacu
pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pemikiran,
dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa anak
Jadi dapat disimpulkan
bahwa membaca adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi selain dengan
mendengarkan dan melihat. Informasi yang di dapatkan adalah informasi tertulis.
Membaca perlu ditekankan kepada setiap individu sejak dini, karena informasi
yang paling mudah untuk kita peroleh adalah melalui bacaan, baik koran, majalah
tabloid, buku-buku, dan lain lain.
B. Kebudayaan
Jepang Mengenai Membaca
Kalau
kita mendengar kata Jepang, yang terbersit dalam pikiran kita selama ini adalah
negara yang identik dengan kemajuan teknologi dan olah raga seperti Aikido,
Sumo dan Karate. Kemudian Jepang juga dikenal dengan disiplin tinggi. Sekilas
hanya itu-itu saja yang dikenal dari Jepang, tetapi semakin dekat mengenal
Jepang, ternyata bukan itu saja. Jepang memiliki fashion, musik, game atau gaya
hidup yang tidak hanya ditiru oleh remaja dunia tetapi juga menjadi spirit.
Jepang sangat
terkenal mengenai budaya membacanya. Jika kita pergi ke Jepang dan memakai
kendaraan umum, maka di sekitarnya akan tampak anak muda sampai yang tua sibuk
membaca. Entah itu membaca komik, buku pelajaran ataupun novel. Tak ada
keributan di dalamnya, seperti di dalam perpustakaan. Ada juga yang sedang
mengambar manga dan mencari inspirasi saat di jalan.
Minat
baca yang sangat tinggi inimembuat masyarakat Jepang banyak melahirkan
orang-orang sukses.
Inilah
alasan kenapa masyarakat jepang memiliki minat dalam membaca sangat tinggi :
1. Tachiyomi
Tachiyomi adalah budaya membaca buku
secara gratis yang di lakukan oleh Toko-toko buku di Jepang. Penjual buku
menyediakan buku-buku yang sampulnya dibuka agar bias di baca oleh pembaca.
Para penjual tak merasa rugi ketika ada pembaca yang dating membaca buku secara
gratis. Malahan para penjual percaya bahwa ketika para pembaca membaca buku
secara gratis, kemungkinan yang membeli buku pun semakin banyak.
2. 10
Menit Membaca Di Sekolah
Di Jepang para murid di sekolah akan di
beri waktu 10 menit untuk membaca. Dalam kebudayaan ini , para pembaca yang
membaca 10 menit akan di berikan penghargaan, namun sebaliknya akan di berikan
hukuman
3. Acara
Sekiguchi
Acara Sekiguchi adalah salah satu
program TV Jepang dalam hal shopping tapi
yang di jual bukanlah baju dan celana, tetapi yang di jual adalah buku-buku
terbaru yang dapat kita lihat reviewnya saat program ini berlangsung. Buku yang
diminati dapat langsung di pesan melalui telepon
4. Toko
Buku Menjamur
Statistik dari Niponia (sebuah majalah
bulanan tentang Jepang) menunjukan bahwa toko buku di Jepang jumlahnya sama
dengan toko buku di Amerika Serikat yang masyarakatnya 2 kali lebih banyak dari
Jepang
C. Kebudayaan
Indonesia Mengenai Membaca
Minat
baca masyarakat Indonesia sangat minim. Masyarakat di Indonesia rata-rata
membaca nol sampai satu buku per tahun. Tidak usah dibandingkan dengan Jepang
dan Amerika yang rata-rata membaca 10-20 buku pertahun. Jika dibandingkan
dengan negara-negara di kawasan ASEAN,
yang membaca 2-3 buku per tahun, masyarakat Indonesia masih sangat ketinggalan.
Sebagai masyrakat Indonesia tentunya kita miris melihat hasil survey di atas.
Apakah kita termasuk orang yang memiliki minat baca yang rendah? Silahkan
dijawab, dengan mengukur diri sendiri, “Berapa menit sehari kita habiskan untuk
membaca? Berapa banyak buku yang pernah kita baca? Berapa buku yang kita miliki
atau koleksi? Apakah setiap hari kita membaca berita dari surat kabar atau dari
media elektronik lainnya? Apakah kita pernah mengisi waktu kosong kita dengan
membaca? Berapa sering kita mengunjungi perpustakaan? “ Masyarakat Indonesia
hanya sering membaca meme (mim) di media sosial dari pada membaca buku tebal
berisi tulisan tanpa gambar. Masayarakat lebih memilih mencarinya di www.Google.com
daripada ke perpustakaan untuk membaca sebuah buku. Majunya teknologi membuat
kemalasan dimana-mana . tak heran jika hanya sedikit orang sukses yang berasal
dari Indonesia di kancah dunia.
Demi
menjaga budaya membaca di Indonesia berbagai usaha pun di lakukan mulai dari
Program pengembangan minat baca dan perpustakaan yang belum dianggap prioritas
oleh Pemerintah. Nyatanya, untuk melaksanakan visi "Terdepan dalam
Informasi Pustaka, Menuju Indonesia Gemar Membaca" pagu anggaran 2012 yang
ditetapkan oleh Bappenas dan Kementrian Keuangan tak lebih dari Rp 368 miliar
atau berkurang 15 % dari anggaran tahun 2011. Program Pemerintah mengenai
adanya perpustakaan di tiap-tiap daerah bertujuan agar tiap masyarakat yang ada
di daerah tersebut dapat membaca buku dan menambah pengetahuan.
D. Membaca & manfaatnya
Membaca
memiliki manfaat dan banyak
makna. Dengan banyak membaca kita
akan memeroleh pengalaman dan pelajaran dari orang lain. Bahkan dengan membaca
buku, seseorang dapat terhindar dari kerusakan jaringan otak di masa tua. Suatu
penelitian pernah menyatakan bahwa membaca buku dapat membantu seseorang untuk
menumbuhkan syaraf baru
(Hernowo; 2003: 33).
Beberapa manfaat membaca antara
lain:
1. Merangsang Sel-sel Otak
Membaca
merupakan proses berpikir positif karena menyerap ide dan pengalaman orang lain.
Kegiatan ini akan merangsang sel-sel otak. Otak sebagai pengatur kegiatan
manusia memiliki struktur dan sifat yang unik, misteri, dan penuh
keajaiban.Otak memegang peran penting dalam kehidupan intelektual karena
seluruh saraf diatur oleh otak ini. Maka otak perlu dijaga vitalitasnya, dijaga
kesegarannya, dan dicegah proses penuaannya. Penuaan dan penyusutan otak
sebenarnya dapat dikurangi bahkan bisa dicegah.Secara medis, kesegaran dan
vitalitas otak dapat diatasi dengan cara mengatur pola makanan yang bergizi
seimbang.
Beberapa
hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi beragam makanan sayuran dan
buah-buahan segar dapat mencegah penuaan dini dan memperbaiki kemampuan
kognitif otak.Secara psikologis, agar otak terjaga vitalitasnya, hendaknya
digunakan untuk berpikir positif, rasional, obyektif, khusnudhon, dan rileks.
Oleh karena itu perlu dijauhi pola pikir yang negatif, subyektif, dan
emosional. Sebab pikiran-pikiran itu dapat menimbulkan stress dan merusak
kesehatan. Orang yang mampu mengoptimalkan kerja intelektual otak dengan
menghasilkan pemikiran yang positif (buku, artikel, kebjakan dll), inovatif,dan
membawa kemaslahatan manusia adalah orang yang mampu memperpanjang usia otak
secara fisik dan psikologis.
2. Menumbuhkan Kreativitas
Karena
dengan membaca kita memperolehwawasan, pandangan, penemuan, dan pengalaman
orang lain. Hasil bacaan ini kemudian kita renungkan dan pikirkan untuk
dipraktekan dan dikembangkan. Cara baca inilah sebenarnya merupakan cara baca
yang berkualitas. Sebab dalam proses
baca ini tidak saja terjadi proses penyerapan informasi, tetapi ada proses
seleksi, pengolahan, dan usaha kreatif untuk dikembangkan. Jadi ketika di
temukan orang yang memiliki kreativitas tinggi, pasti memiliki minat dan
kemampuan baca yang tinggi.
3. Meningkatkan Perbendaharaan Kata
Semakin
banyak membaca maka semakin banyak pula kosakata yang kita miliki, termasuk
dengan pengenalan ungkapan untuk menaikan perbendaharaan kata.
Dengan membaca kita mengenal;
persuasiimplikasi, sifat nada, dan unsur ekspresi lain.
Unsur-unsur ini sangat penting bagi
mereka yang bergerak di dunia kesenian, keilmuan, pendidikan, dan
kemasyarakatan.
4. Membantu Mengekpresikan Pemikiran
Mungkin di luar sana banyak pembicara-pembicara hebat,
lancar mengobrol dan berorasi.Tetapi begitu sedikitnya orang yang mampu menulis
dengan baik. Hal ini sangat mungkin disebabkan kurangnya proses baca. Ekspresi
melalui tulisan berbeda dengan
ekspresi melalui lisan. Kegiatan
menulis memerlukan penguasaan materi, pemilihan kata, perenungan masalah, dan
penyusunan kalimat. Semua kegiatan ini dilakukan dengan cermat, teliti, dan
penuh pertimbangan. Maka kualitas dan kuantitas bacaan
akan memengaruhi kualitas tulisan.
Kata Peter Bolsiuss “if you do not read,
you do not write” (Nurudin, 2004: 81)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membaca di buku yang
terdiri dari sekumpulan kertas ataupun buku digital yang berada di internet
semuanya mempunyai fungsi yang sama yakni menambah pengetahuan, menambah
kreativitas, merangsang sel-sel otak, membantu mengekspresikan pemikiran juga
menambah perbendaharaan kosakata.
B. Saran
Saran penulis bagi para
pembaca makalah ini adalah meningkatkan budaya membaca buku, setidaknya 10
menit setiap hari . pasti para pembaca akan bertambah pengetahuannya . tak lupa
juga membaca jurnal-jurnal supaya ketika waktu penelitian ilmiah (PI) atau skripsi
maka tidak lagi ditemukan kesulitan-kesulitannya.
Dan juga untuk
pemerintah Indonesia agar lebih peduli dengan keterbatasan buku di Indonesia.
Indonesia harus memiliki banyak buku dan memasukan membaca dalam hal wajib yang
di lakukan oleh masyarakat Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar